Dengan penjarangan maka dapat ditentukan jumlah tanaman per lubang
sesuai dengan yang dikehendaki. Apabila dalam 1 lubang tumbuh 3 tanaman,
sedangkan yang dikehendaki hanya 2 atau 1, maka tanaman tersebut harus
dikurangi. Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan
pisau atau gunting yang tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan
tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan, karena akan melukai akar
tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh.
Penyulaman bertujuan untuk
mengganti benih yang tidak tumbuh/mati.
Kegiatan ini dilakukan 7-10 hari sesudah tanam. Jumlah dan jenis benih
serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu penanaman.
Penyulaman hendaknya menggunakan benih dari jenis yang sama. Waktu
penyulaman paling lambat dua minggu setelah tanam.
1.PENYIANGAN
Penyiangan bertujuan untuk membersihkan lahan dari tanaman pengganggu
(gulma). Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman
jagung yang masih muda biasanya dengan tangan atau cangkul kecil, garpu
dan sebagainya. Yang penting dalam penyiangan ini tidak mengganggu
perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat
mencengkeram tanah. Hal ini biasanya dilakukan setelah tanaman berumur
15 hari.
2.PEMBUBUNAN
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan dan bertujuan untuk
memperkokoh posisi batang, sehingga tanaman tidak mudah rebah. Selain
itu juga untuk menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah
karena adanya aerasi. Kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman berumur 6
minggu, bersamaan dengan waktu pemupukan. Caranya, tanah di sebelah
kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun
di barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang
memanjang. Untuk efisiensi tenaga biasanya pembubunan dilakukan bersama
dengan penyiangan kedua yaitu setelah tanaman berumur 1 bulan.
3.PEMUPUKAN
Dosis pemupukan jagung untuk setiap hektarnya adalah pupuk Urea sebanyak
200-300 kg, pupuk TSP/SP 36 sebanyak 75-100 kg, dan pupuk KCl sebanyak
50- 100 kg. Pemupukan dapat dilakukan dalam tiga tahap. Pada tahap
pertama (pupuk dasar), pupuk diberikan bersamaan dengan waktu tanam.
Pada tahap kedua (pupuk susulan I), pupuk diberikan setelah tanaman
jagung berumur 3-4 minggu setelah tanam. Pada tahap ketiga (pupuk
susulan II), pupuk diberikan setelah tanaman jagung berumur 8 minggu
atau setelah malai keluar.
4.PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN
Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila
tanah telah lembab. Pengairan berikutnya diberikan secukupnya dengan
tujuan menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman
berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air
pada parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung.
5.PENYEMPROTAN PESTISIDA
Penggunaan pestisida hanya diperkenankan setelah terlihat adanya hama
yang dapat membahayakan proses produksi jagung. Adapun pestisida yang
digunakan yaitu pestisida yang dipakai untuk mengendalikan ulat.
Pelaksanaan penyemprotan hendaknya memperlihatkan kelestarian musuh
alami dan tingkat populasi hama yang menyerang, sehingga perlakuan ini
akan lebih efisien.
0 komentar:
Posting Komentar